Pisang merupakan komoditas yang sangat populer di
masyarakat. Kini, kemantapan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas suplai sangat
menentukan kelangsungan usaha perkebunan pisang, terutama bila produksi untuk
ekspor. Pengelolaan kebun pisang membutuhkan manajemen yang baik meliputi
perencanaan, pemilihan lokasi, penggunaan bibit bermutu, pemiliharaan kebun,
penanganan prapanen dan pascapenen, serta kontinuitas pemasaran.
A.
Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
Pisang dapat dikebunkan didataran rendah hangat
bersuhu 21ºC - 32ºC dan beriklim lembab. Walaupun demikian, pisang masih dapat
berkembang baik sampai pada ketinggian 1.300m dpl.
Topografi yang dikehendaki tanaman pisang berupa
lahan datar dengan kemiringan 8º. Pertumbuhan optimal pisang dicapai didaerah
yang bercurah hujan lebih dari 2.000 mm yang merata sepanjang tahun. Didaerah
yang mempunyai musim kering lebih dari 4 – 5 bulan, pisang masih bisa tumbuh
baik asalkan air tanahnya maksimal 150 cm dibawah permukaan tanah. Keasaman tanah
(pH) yang dikehendaki pisang adalah 5,5 – 7,5.
B.
Penyediaan Bibit
Perbanyakan tanaman pisang selalu menggunakan bibit
vegetatif. Bahannya dapat berupa anakan yang tumbuh dari bonggol, belahan
bonggol, dan tanaman yang berasal dari kultur jaringan.
C.
Persiapan Lahan
Lahan untuk berkebun pisang perlu dipersiapkan
dengan baik sebelum bibit ditanam. Tanah digemburkan lalu diratakan.
Pencangkulanlahan tidak merupakan keharusan apabila tanah sudah gembur. Pada
saat pengolahan tanah sekaligus dapat dibuat saluran drainase. Setiap jarak 50
m dibuat parit sedalam 1 m dengan arah keutara – selatan kalau lahannya
menghadap ketumur-barat. Parit ini berfungsi untuk menampung kelebihan air
hujan sehingga air itu tidak sampai mengenangi tanaman.
Lahan bergulma perlu dicangkul atau ditraktor
sedalam 30 – 40 cm. Setelah itu, pada lahan dibuat lubang-lubang tanam
berukuran 60 cm X 60 cm X 50 cm atau 40 cm X 40 cm X 40 cm. Lubang itu
dibiarkan terbuka selama 2 – 5 minggu agar terangin – angin. Jarak antar lubang
tanam dalam barisan adalah 3 m, sedangkan jarak antar barisan 3 – 4 m.
Sebelum lubang tanam ditutup, setiap lubang tanam
diisi pupuk buatan sebagai pupuk dasar. Pupuk dasar berupa campuran urea,SP 36
dan KCl.
D.
Penanaman
Penanaman bibit yang tepat adalah pada saat
menjelang musim hujan agar terhindar dari kekeringan. Apabila lahan dapat diari
maka penanaman bibit bisa dilakukan setiap saat. Setiap lubang tanam diisi satu
bibit dengan posisi tegak tepat ditengah lubang tanam.
Kepadatan populasi bagi tanaman pisang bervariasi
antara 1.000 – 3.000 batang perhektar, tergantung jarak tanam dan kultivar yang
ditanam
E.
Pengairan
Tanaman pisang membutuhkan pengairan yang cukup
sepanjang hidupnya. Kebutuhan air semakin meningkat sejak masa pertumbuhan awal
dan mencapai tahap tertinggi setelah jantung mulai keluar. Walaupun banyak
membutuhkan air , tanaman pisang tidak menghendaki air yang tergenang terlalu
lama hingga dapat merusak perakaran.
Agar sehat dan berfungsi dengan baik, perakaran
pisang membutuhkan peredaran udara yang baik didalam tanah. Untuk itu, lahan
pisang perlu diberi drainase.
F.
Pemupukan
Untuk setiap 30 ton buah pisang unsur hara yang
diambil didalam tanah adalah 50 kg N, 15 Kg P2O5 , 10 kg CaO, dan 25 kg MgO.
Untuk mengembalikan sejumlah hara yang hilang itu, dosisi pemupukan setelah
pisang dipanen harus lebih banyak daripada unsur hara yang telah terambil.
Pemupukan tanaman pisang dilakukan sebanyak 3 – 6
kali sejak bibit pisang ditanam hingga menjelang berbunga. Pada saat penanaman,
kebanyakan petani memberikan pupuk dasar NPK 15 : 15 : 15 sebanyak 50 gr per
lubang tanam. Sebulan setelah tanam, pisang dipupuk ulang dengan campuran 250
gr urea , 100 gr SP 36, dan 150 gr KCl per tanaman. Pemupukan diulang setiap
tiga bulan sekali.
G.
Pemberantasan Gulma
Sewaktu tanaman pisang muda, pisang harus bebas dari
gangguan gulma. Pisang tidak dapat tumbuh dengan baik kalau dibiarkan bersaing
dengan gulma. Dua minggu setelah tanaman pisang ditanam, gulma yang ada perlu
disiangi secara manual.
Sebaiknya, penyiangan tanaman pisang dilakukan
secara mekanis dengan penyiangan gulma dengan menggunakan cangkul. Tanaman
pisang yang masih muda, perakarannya hanya sebatas lebar kanopinya saja. Daerah
bebas gulma terbatas dibawah payung kanopinya.
Setelah umur 7 bulan, pisang tak membutuhkan
penyiangan. Kanopi tanaman satu dengan kanopi tanaman lain telah menyatu
sehingga sinar matahari tak menembus sampai ke tanah. Populasi gulma pun akan
tertekan dengan sendirinya.
H.
Pembersihan Tanaman.
Perlakuan pembersihan tanaman meliputi pembersihan
daun kering, penjarangan anakan, dan pembuangan sisa tanaman bekas panen. Hal
ini berlangsung 45 hari sekali.
Pada setiap rumput pada satu induk pisang hanya
disisakan dua anakan terbesar yang tumbuh, sedangkan anakan lainnya ibuang.
I.
Pembunggan
Bunga pisang muncul ditengah – tengah konopi
tanaman. Pada saat keluar dari batang, bunga pisang belum mekar, biasanya
disebut jantung. Pisang cavendish mulai berbunga setelah 9 bulan ditanam
dilapangan atau setelah menghasilkan 36 lembar daun. Daun terakhir berupa daun
bendera, lalu menyusul bunganya.
Setelah jantung mekar, terbentuklah sisiran buah
pertama, kedua dan selanjutnya hingga akhirnya terbentuk tandan.
J.
Pembungkusan Tandan Buah
Calon buah yang terbentuk rata – rata 9 – 11 sisir
pertandan. Sisanya, jantung yang masih kuncup dipotong. Dua sisir buah terbawah
dibuang, sisanya hanya 1 buah pada sisir terbawah untuk kontrol. Selanjutnya,
tandan pisang dibungkus kantung plastik polietilen atau karung. Kantung kertas
semen juga dapat digunakan untuk membungkus tandan buah pisang. Kelemahannya,
kantung kertas semen dapat koyak terkena hujan atau angin.
Pembungkusan tandan buah bertujuan untuk melindungi
dari gigitan serangga, menghindari terbentuknya sarang laba – laba dan burung
dicelah – celah tandan buah pisang serta untuk mengurangi terjadinya luka
karena gangguan burung atau kelelawar atau hewan pengganggu lainnya.
Untuk memastikan agar buah pisang tidak sampai
terserang hama atau penyakit maka sebelum dibungkus sebaiknya disemprot dulu
dengan pestisida. Setelah dibungkus, tandan diberi pita yang berguna untuk
menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buahnya seragam.
Pada saat pembungkusan buah, sekaligus dapat juga
dilakukan penopangan batang pisang dengan tongkat bambu dua batang. Tongkat itu
berfungsi sebagai penahan agar batang pisang tidak patah akibat tidak kuat
menahan beratnya buah dan juga untuk menahan agar pohon tidak tumbang terkena
tiupan angin keras.
K.
Panen
Secara visual, pisang dapat dipanen kalau bentuk
buahnya tampak bulat berisi dan sudut penampangnya rata. Irisan penampang buah
muda pipih dan bersudut.
Waktu panen yang dapat dilakukan pada buah pisang
adalah dengan memperhitungkan umur buah. Umur buah dihitung sejak jantung mulai
keluar. Oleh karena itu, pada setiap tandan digantungkan label catatan atau
pita berwarna untuk menentukan tanggal panen. Untuk pisang mas dipanen pada
umur 7 – 9 minggu. Waktu yang paling tepat dipanen adalah umur 7 – 7,5 minggu
setelah berjantung. Pisang cavendish membutuhkan waktu 10 -12 minggu untuk
dipanen. Pada waktu itu pisang belum tumbuh maksimal, tetapi sudah tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar